SELAMAT DATANG DI BLOG RUDY COBRA SEMOGA SUKSES MENYERTAIMU

Selasa, 15 Juli 2014

Makalah Antropologi antar budaya.



ANTROPOLOGI BUDAYA

1. Pengertian Antropologi Budaya
            Istilah antropologi budaya terdiri dari dua patah kata yaitu : antropolgi dan budaya atau kebudayaan. Istilah Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia ; dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi Istilah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Ilmu, Antropologi atau ilmu tentang manusia ini dapat dibagi – bagi lagi menjadi dua anak cabang yaitu antropologi ragawi (fisik) dan antropologi budaya. Antropologi ragawi mempelajari raga atau segi – segi jasmani manusia. Sedangkan Antropologi budaya mempelajari segi – segi kebudayaan manusia. Antropologi budaya sendiri dibagi lagi menjadi tiga anak cabang ilmu, yaitu etnolinguistik, prehistori dan etnologi.

2. Obyek Khusus Penyelidikan Antropologi Budaya
            Kebudayaan berhubungan dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Segi – segi tersebut masing – masing menjadi obyek khusus yang dipelajari atau diselidiki oleh ilmu tertentu. Sedangkan manusia dengan segala seginya tersebut merupakan obyek umum yang dipelajari atau diselidiki berbagai ilmu. Jadi yang membedakan antropologi budaya dari ilmu lain yang juga mempelajari masalah manusia, ialah obyek khusus yang diselidikinya. Antropologi budaya yang obyek khusus penyelidikannya ialah kebudayaan juga perlu mengetahui anak – anak cabang ilmunya. Bahkan antropologi budaya dengna anak – anak cabang ilmunya itu juga harus berhubungan dengan ilmu – ilmu lain seperti sosiologi,sejarah, ilmu hukum , geografi,ekologi dan sebagainya.

3. Kegunaan Antropologi Budaya
                Kegunaan antropolgi budaya adalah untuk menunjukkan perbedaan dan persamaan dalam berbagai hal yang terdapat pada berbagai suku bangsa atau bangsa di dunia ini. Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat dengan mudah melihat hal – hal yang berbeda sedangkan hal – hal yang sama atau bersamaan sulit atau bhkan tidak dapat diketahui.
            Antropolgi budaya juga dapat membantu membentuk kehidupan bersama yang bersahabat antara berbagai suku bangsa di dunia ini,selain itu Antropolgi budaya dapat membantu pembangunan masyarakat pedesaan,dapat membantu membantu memajukkan suku bangsa – suku bangsa yang masih hidup terasing di daerah – daerah pedalaman dan banyak ketinggalan dalam berbagai hal.
KEBUDAYAAN

4. Pengertian Kebudayaan
            Menurut antropologi budaya yang dimaksud dengan kebudayaan adalah kebudayaan itu tidak hanya berupa benda – benda hasil kesenian dan bermacam – macam bentuk kesenian saja. Tetapi juga sikap, tingkah laku manusia, cara berfikir, pandangan hidup, peneliaian tentang baik buruk, semua itu termasuk pengertian kebudayaan. Secara singkat dan sederhana antropologi budaya memberi arti istilah – kebudayaan sebagai cara orang bersikap dan bertingkah laku yang di pelajari yang sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasil – hasilnya.

5. Segi Kebudayaan
            Kebudayaan sebagai cara bertingkah laku yang dipelajari beserta hasil – hasilnya itu dapat tampak nyata dan dapat tidak tampak nyata. Misalnya cara orang berjalan, cara orang membuat barang – barang, semua itu jelas tampak oleh kita. Demikian pula pensil,bolpoint,radio,pesawat televisi,semua itu hasil kebudayaan yang tampak nyata juga. Tetapi ada cara – cara berbuat atau berkelakuan tang hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung. Misalnya cara berfikir adalah suatu tindakan atau perbuatan dengan cara – cara tertentu yang dipelajari lebih dahulu. Tetapi kita tidak dapat melihat cara orang berfikir. Hasil – hasil berfikir itu adalah ilmu pengetahuan. Ini pun sebetulnya tidak dapat dilihat secara langsung atau dapat dilihat hanya dengan melalui benda – benda hasil ilmu pengetahuan itu.

6. Unsur – Unsur Kebudayaan
            Para ahli antropologi budaya membagi – bagi kebudayaan menjadi unsur – unsur berikut :
1.      Alat perlengkapan hidup manusia,seperti pakaian, rumah, alat – alat rumah tangga, senjata – senjata, alat – alat angkutan dan sebagainya
2.      Mata pencaharian hidu[p,seperti bercocok tanam,berternak,berburu,berdagang dan sebagainya
3.      Pranata masyarakat,seperti hukum,aturan perkawinan,peraturan keanggotaan kekerabatan dan sebagainya
4.      Bahasa,baik lisan maupun tulisan
5.      Kesenian,baik seni rupa,suara,drama,seni gerak
6.      Ilmu pengetahuan
7.      Religi
7. Keutuhan (Integrasi) Kebudayaan
            Telah dikatakan,bahwa unsur kebudayaan itu banyak sekali jumlah maupun macamnya. Dan diantara sekian banyak unsur kebudayaan itu ada sejumlah unsur yang bersifat universal. Akan tetapi sebetulnya unsur – unsur kebudayaan itu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian gambaran tentang kebudayaan suatu suaku bangsa atau bangsa tertentu tampak utuh, tidak terpecah – pecah. Kita ambil contoh keris. Keris adalah hasil kebudayaan orang jawa. Keris ini ternyata mempunyai hubungan dengan kepercayaan. Orang Jawa percaya bahwa ada keris yang mengandung kekuatan – kekuatan gaib yang dapat berpengaruh kepada kehidupan pemiliknya.
8. Proses Pembentukan Kebudayaan
            Terjadinya suatu unsur kebudayaan itu dapat melalui “discovery” (penemuan ) dan dapat pula melalui “invention” (pendapatan). Discovery adalah penemuan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada. Discovery merupakan penemuan yang terjadi secara tidak sengaja atau kebetulan. Sebagai contoh ialah penemuan kertas mengisap tinta.
            Pada zaman dahulu untuk meringankan tulisan dengan tinta dipakai pasir yang sangat halus. Pasir halus tersebut ditaburkan di atas kertas bertulis dengan tinta,kemudian ditiup. Maka keringkanlah tulisan tadi. Sekarang kita memakai kertas pengisap untuk mengeringkan tinta.
            Contoh suatu invention adalah Nenek moyang Maori berasal daroi daerah tropika. Mereka lalu berpindah ke daerah sub tropika yaitu ke Selandia Baru. Di daerah asal mereka, pakain mereka diibuat dari kulit pohon murbai. Setelah mereka tiba di Selandia baru mereka tidak lagi dapat membuat pakain dari bahan kulit pohon murbai,karena di Selandia baru tidak ada pohopn murbai. Orang Maori mencoba – coba menggunakan bermacam – macam kulit pohon kayu yang tumbuh di Selandia baru. Tetapi ternyata tidak ada yang cocok untuk bahan pakaian. Akhirnya dicobalah hannep. Ternyata untuk dijadikan bahan pakaian hennep ini tidak perlu dipukul – pukul,
            Serat hennep bagus sekali untuk dianyam dijadikan bahan pakaian. Orang maori lalu membuat pakaian dari anyaman hennep. Jadi dengan sengaja yaitu dengan mencoba – coba beberapa kali akhirnya ditemukan suatu  unsur dari kebudayaan. Dapat dikatakan, bahwa invention merupakan usaha sungguh – sungguh untuk memperoleh hal – hal baru.

9. Faktor – Faktor Pembentuk Kebudayaan
            Sudah barang tertentu penemuan suatu unsur kebudayaan secara sengaja itu memerlukan syarat – syarat tertentu. Antara lain adalah orang yang memikirkan, merancang, melaksanakan pembuatan suatu unsur baru itu harus mempunyai pengetahuan kebudayaan, sudah yang luas dan dalam.
            Disamping apa yang tersebut di atas,masih ada faktor – faktor lain seperti suasana dan lingkungan alam fisik. Dalam suasaana yang terang dan tenteram,atau sebaliknya orang mudah terangsang untuk berfikir kreatif. (Dalam waktu yang serba sulit penuh pergolakan juga mendorong orang untuk berfikir kreatif ). Denagn demikian mendorong timbulnya kebutuhan atau keinginan akan barang atau hal yang baru. Mengenai pengaruh alam fisik kepada pembentukan unsur kebudayaan , sudah dikemukakan di atas tentang pembuatan pakain orang maori. Yang juga tidak kurang pentingnya ialah faktor penerimaan masyarakat.

10. Keanekaragaman Kebudayaan
            Dalam percakapan sehari – hari kita sudah biasa mendengar atau bahkan mengatakan sendiri sebutan ,seperti kebudayaan Indonesia,Jepang, India,Arab dan sebagainya. Semua sebutan itu menunjukkna kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa yang bersangkutan. Di Indonesia sendiri kita biasa menyebut kebudayaan Aceh ,Batak ,Minagkabau, Jawa,Bugis,Bali, dan sebagainya. Semua sebutan itu menunjukan kebudayaan yang dimiliki oleh suku bangsa – suku bangsa di Indonesia. Perlu diingat bahwa karena hubungan lalu lintas sekarang sudah sedemikian lancarnya,maka perbaharuan antara berbagai suku bangsa dalam pergaulan hidup sudah terjadi dimana – mana. Hal ini berarti bahwa kebudayaan berbagi suku bangsa Indonesia sudah banyak yang saling bercampur.
            Proses perbaharuan kebudayaan antara suku bangsa Indonesia ini pada akhirnya tidaklah mustahil kalau sebutan – sebutan seperti kebudayaan Toraja, Dayak dan sebagaianya menjadi hilang ,sehinggan yang ada hanya sebutan kebudayaan Indonesia tanpa menunjukkan unsur kebudayaan suatu bangsa tertentu. Ada lagi penyebutan kebudayaan menuryt mata [encaharian masyarakatanya. Misalnya orang menyebut kebudayaan masyarakat peternak dan sebagainya. Dengan singkat bermacam – macam sebutan kebudayaan sperti di atas itu menunjukkan bahwa kebudayaan itu beraneka ragam.


11. Penggolongan Kebudayaan
            Penggolongan kebudayaan suku bangsa – suku bangsa Indonesia juga sudah dilakukan oleh para ahli. Ada anggapan bahwa kebudayaan daerah pulau – pulau Indonesia yang besar – besar yati Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan lain – lain pulau dari Nusa Tenggara sampai kira – kira pulau Flores, terpengaruh oleh kebudayaan asing yang datang dari Asia . Sedangkan kebudayaan daerah pulau – pulau sebelah timur Sulawesi dan Sumbawa, yaitu kepulauan Maluku Utara,Maluku Selatan dan Kepulauan Timor terpengaruh oleh kebudayaan asing yang datang dari Irian dan Malanesia. Jadi menurut anggapan ini kebudayaan Indonesia itu dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan kebudayaan Indonesia bagian barat dan golongan kebudayaan Indonesia bagian Timur. Pembagian ini berdasarkan asal kebudayaan asing yang mempengaruhi kebudayaan daerah – daerah kepulauan Indonesia.

DINAMIKA  KEBUDAYAAN

12. Proses Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor pendorong perubahan kebudayaan dapat dibagi atas :
a)      Faktor – faktor dari dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri (faktor – faktor intern) yaitu penemuan (discovery) dan pendapatan ( invention )
b)      Faktor – faktor dari luar kebudayaan masyarakat tersebut (faktor – faktor ekstern) yaitu difusi kebudayaan,akulturasi dan asimilasi.

13. Penemuan Dan Pendapatan
            Pada bagian pembicaraan terbentuknya kebudayaan, penemuan dan pendapatan telah diuraikan. Pada bagian ini keduanya disinggung pula,karena hal – hal tersebut merupakan pula pendorong perubahan kebudayaan. Di bagian muka telah disebutkan bahwa dengan penemuan dan pendapatan terjadilah suatu unsur kebudayaan baru, yang mendorong untuk perkembangan selanjutnya.

14. Difusi Kebudayaan
            Perubahan kebudayaan terjadi pula dengan adanya difusi kebudayaan. Difusi kebudayaan merupakan penyebaran sesuatu unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Sebenarnya difusi terjadi pula di dalam lingkungan satu masyarakat (difusi intra masyarakat), tetapi yang lebih banyak mendapati perhatian di dalam antropologi ialah difusi yang berlangsung dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain (difusi inter masyarakat)
            Difusi kebudayaan berlangsung melalui berbagai bentuk yang berlainan, misalnya melaui perpindahan bangsa – bangsa pada zaman dahulu atau melalui perseorangan seperti pedagang , pelaut dan penyebar agama. Difusi kebudayaan dapat pula berlangsung diantara dua kelompokk masyarakt yang tinggal bertetangga.
            Cara suatu unsur kebudayaan masuk dalam suatu kebudayaan masyarakat penerima juga terjadi dengan berbagai macam. Pertama dapat dengan jalan damai dan memajukkan kebudayaan penerima (penetration pacifique). Yang kedua melalui jalan peperangan dan penjajahan,misalnya sehingga masuknya dengan cara merusak dan dapat menimbulkan gangguan pada kebudayaan masyarakat yang dijajah (penetration violente). Cara yang ketiga dalah dengan jalan hidup berdampingan tanpa saling merugikan malahan mungkin menguntungkan (syimbiotic),seperti dapat terjadi pada suku – suku bangsa atau bangsa yang hidup bertetangga dan hidup berdampingan.

15. Akulturasi
            Perubahan kebudayaan dapat berlangsung dengan terjadinya proses akulturasi. Akulturasi akan terjadi  apabila suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat satu berhadapan dengan unsur – unsur kebudayaan dari masyarakat lain,sehingga lambat laun unsur – unsur kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima.
            Mengingat bahwa akulturasi akan terjadi apabila dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya berhadapan satu sama lain,maka tidaklah sukar untuk kiranya untuk mengatakan bahwa akulturasi sudah berlangsung sejak zaman dahulu sekali, dan juga terjadi di antara bansa mana saja. Tetapi karena pengaruhnya dalam proses akulturasi itu ialah masuknya unsur – unsur kebudayaan Eropa dan Amerika Serikat maka seringkali akulturasi diartikan sebagai terpengaruhnya kebydayaan bangsa – bangsa di Asia, Afrika dan tempat lainnya di luar Eropa –Amerika Serikat oleh masuknya unsur – unsur kebudayaan Eropa Amerika Serikat. Bahkan seringkali pula diartikan sebagai terpengaruhnya kebudayaan masyarakat sederhan oleh unsur – unsur kebudayaan Eropa – Amerika Serikat.
            Hal tersebut diatas mudah di pahami karena sampai belum lama berselang, orang- orang Eropa dan Amerika Serikat bertebaran hampir ke seluruh penjuru dunia.Banyak negara di Eropa tersebut akhirnya justru menjadi penjajah dio wilayah – wilayah Asia-Afrika dan daerah lainnya. Karena itulah tidak mengherankan apabila proses akulturasi merupakan bahan penyelidikan mereka yang penting. Mereka sebagai penjajah sudah barang tentu ingin menanamkan kekuasaanya agar lebih kokoh,teratur dan mantap.
16. Asimilasi
            Asimilasi merupakan proses lebih lanjut proses akulturasi. Akulturasi pada dasarnya merupakan proses penerimaan dan peminjaman hal baru kebudayaan yang satu oleh yang lain. Dengan sendirinya akulturasi mendekatkan kedua kelompok yang berhadapan itu. Hanya tidak selamanya menimbulkan pemesraan antara keduanya. Dalm proses akulturasi peristiwa saling mendekati itu tidak lengkap. Asimilasi akan terjadi pada kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda, hidup berdampingan, sehingga anggota dari kelompok tadi dapat bergaul sesamanya secara langsung dan akrab dalam waktu yang lama, yang memungkinkan kebudayaan kelompok tersebut saling berusaha mendekati satu sama lain dan lambat laun menjadi satu. Jadi, dalam proses asimilasi terjadi unsur – unsur kebudayaan baru yang tidak serupa dengan unsur – unsur lama.
            Proses asimilasi rupa-rupanya tidak selamanya berlangsung dengan mudah. Untuk itu diperlukan bebrapa syarat di antaranya adanya saling menghargai dan rasa tenggang rasa. Sedangkan penghalang asimilasi di antaranya ialah :
a)      Kurang mengenal kebudayaan fihak lain
b)      Rasa takut atau curiga terhadap kebudayaan fihak lain
c)      Perasaan diri lebih unggul terhadap fihak lain.